![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxJcq3RlT3pxIw2P3XNXOYtT6OSSoe2QaR0JyhIbeHiqAhgMg9ESYW3ZQ_EKCcozNZiiJstHReH2QvlPaRjzvfKTRo5SNEh1w7XM7_PppKs5NHJg6kEgi8QS57hdm5-UtrQmdVB_oKRcOK/s16000/0001-16905567610_20210215_064111_0000.png)
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du.
من روى عني حديثا يُرى أنه كذب فهو أحد الكذابين
“Siapa yang meriwayatkan dariku suatu hadits yang itu hadits palsu (bukan hadits) maka orang itu termasuk golongan pendusta” [HR. Ibnu Majah, dengan sanad yang shohih]
Hadits diatas adalah ancaman bagi mereka yang gampang menshare Hadits-hadits palsu. Ini bagi mereka yang hanya ikut menshare, sedangkan untuk pembuat Hadits palsu ancamannya lebih besar.
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda,
من كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار
“Barangsiapa yang sengaja berdusta atas namaku maka tempatilah tempat duduknya di neraka.”
Terkhusus dibulan-bulan ini, Rajab – Sya`ban – Ramadhan, sangat marak kedustaan-kedustaan mengatas namakan Rasulullah terutama lewat media sosial. Maka si pembuat hadits palsu yang mengatas namakan nabi dan mereka yang hanya ikut-ikutan menshare semua mendapat ancaman. Wal iyadzubillah.
Karena itulah seorang muslim jangan mudah menshare suatu hadits yang ia sendiri belum tahu dari mana dan siapa yang menshare kalau kita tidak ingin tergolong orang-orang yang diancam Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يآيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبأ فتبينوا
“Wahai orang – orang beriman, Apabila datang kpd kalian seorang fasik membawa kabar, maka kalian tabayyunlah..” [QS. Al hujurat :6]
Tabayyunlah maksudnya tastabbut, yaitu carilah kebenarannya.
Wallahu’alam.
Oleh: Ustadz Fauzan Ichwan, Lc
Artikel: fauzanichwan.com
Posted: Team Editor