![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLkUMo4M5oQ_3L4rLJcXCLp6Yq_T1GEYzY0huhT-89EmAt1hWlR2ImKuLKUd4kuLyEuRUZF_P5pXvTrdUr9jMm7OIoAA463HcGFaK7kqz25IvgqTrBjXshn2A-vmnZfyjKliAThAwTsJTh/s16000/20210314_173022_0000.png)
Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du.
قال عمر بن عبد العزيز -رحمه الله -؛ (أدركنا السلف وهم لا يرون العبادة في الصوم ولا في الصلاة، ولكن في الكف عن أعراض الناس. فقائم الليل وصائم النهار إن لم يحفظ لسانه أفلس يوم القيامة)
التمهيد لابن عبد البر
“Kami telah menemui para pendahulu (salaf) bahwa mereka tidak memandang Ibadah hanya pada shalat dan puasa, namun ibadah juga ada pada menahan diri dari merusak kehormatan orang lain. Karena shalat tahajjud yang Ia dirikan dimalam hari, puasa sunnah yang dijalaninya di siang hari hanya akan menyisakan ke rugian pada hari kiamat jika Ia tidak bisa menahan lisannya.”
📂 Referensi: Kitab At-tamhid karya Ibnu Abdil Barr
Mengapa hanya menyisakan kerugian? Sebab orang yang tidak bisa menjaga lisannya dari ghibah, mengadu domba, berkata tidak jujur tentang saudaranya maka kelak Ia akan membayar semua itu dengan kebaikan-kebaikannya yg dahulu pernah Ia kerjakan, dan Ia hanya akan menjumpai kerugian pada hari dimana yang bermanfaat hanyalah kebaikan-kebaikan yang pernah dikerjakannya di dunia.
Wallahu'alam
Oleh: Ustadz Fauzan Ichwan, Lc
Artikel: fauzanichwan.com
Posted: Team Editor